SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MEMBACA ISI BLOGS INI logo

Para Habaib

Senin, 23 Februari 2009

NASIBAH BIN KA’AB MUJAHIDAH YANG DIRINDUKAN SURGAA

0 komentar
Nasibah bin Ka’ab adalah putra dari Abdulloh bin Kaab yang bergelar Ummu Umaroh , Beliau sosok wanita pertama yang mengangkat senjata berperang bersama Rosululloh Saw dalam perang UHUD yang telah menewaskan ribuan Sahabat - sahabat Rosululloh saw termasuk keluarga Nasibah bin Ka’ab yang semuanya gugur ikut berperang mendampingi Rosululloh saw. Ketika kaum Muslimin yang dipimpin Rosululloh saw berperang di Bukit UHUD , kala itu Nasibah bin Ka’ab sedang berada di rumah dan berkumpul dengan anggota keluarganya. Nasibah mendengar Teriakan riuh dan gema Takbir ‘Alloh huakkbar”, dan Nasibah memberitahu suaminya “Sa’id ” bahwa Rosululloh SAW dan pasukannya sedang bertempur di bukit UHUD. Seketika itu bangkitlah Sa’id dan menyuruh istrinya mempersiapkan Kuda dan senjata untuk ikut bergabung dengan rosululloh berperang melawan tentara kafir. Bawalah Pedang ini dan jangan Pulang sampai kau memperoleh kemenangan” kata Nasibah memberi semangat suaminya yang akan berperang. Ditatap wajah istrinya dengan penuh Cinta berangkatlah Sa’id dan bergabung dengan Rosululloh saw dan Rosulpun menatap Said dengan senyuman.
Dengan gagah Said bertempur dengan pasukan kafir hingga akhirnya Said gugur ditebas pedang oleh tentara kafir. Lalu Rosululloh mengutus Sahabat untuk menemui istri Sa’id dirumah bahwa suaminya telah gugur. Berangkatlah utusan tersebut untuk menemui Nasibah bin Kaab istri Sa’id di rumah. “Assalamualaikum ” Wahai Nasibah ada Salam dari Rosululloh dan Suamimu Said telah gugur ” ,kata Utusan Rosululloh .” Innalillahi wa inna ilahi roji’un , alhamdulillah suamiku telah memperoleh kemenangan , lihatlah Wahai kedua anakku , Ayahmu telah memperoleh kemenangan , dia telah menjadi Syahid, Ibu menangis bukan karena sedih kehilangan Ayahmu Nak….tapi ibu sedih karena tidak ada yang menggantikan ayahmu untuk berjuang bersama Rosululloh . Bangkitlah Amar putra tertua Nasibah bin Kaab , Wahai ibu biar aku yang menggantikan posisi ayah untuk berjuang bersama Nabi Muhammad saw . Alhamdulillah pergilah Nak….jangan kau biarkan Rosulullloh terluka. Berangkatlah Amar bin Said bersama utusan Rosululloh dan menghadap Rosululloh SAW. Wahai Rosululloh Saya Amar putra Said akan bergabung dengan mu membela agama Alloh. Rasululloh saw memeluknya dengan haru” Engkau pemuda islam sejati dan Alloh memberkatimu. Bertempurlah Amar bin Said dengan gagahnya menghalau pasukan kafir. Hingga akhirnya Amar gugur sebagai Syahid. Datanglah utusan kembali menemui Nasibah bin Ka’ab dan mengabarkan berita gugurnya Amar putra tertua Nasibah. Meneteslah air mata Nasibah mendengar berita tersebut, melihat hal itu Ututsan Rosululloh mencoba menghiburnya . Namun Nasibah dengan Tegar mengatakan “Aku menangis bukan karena kehilangan putraku Amar , tapi siapa lagi yang aku utus untuk membantu Rosululloh saw berperang, sedangkan putra keduaku Saad masih terlalu remaja untuk ikut berperang melawan pasukan kafir ” Tiba tiba Saad putra kedua Nasibah bangkit’ Wahai ibu biar aku masih remaja izinkan aku juga membantu Rosulullloh dan akan aku buktikan bahwa aku mampu berperang seperti Ayah dan kakakku. Mendengar hal itu bukan main senangnya Nasibah bin Kaab, Alhamdulillah berangkatlah nak sampaikan salam ku untuk Rosululloh . Walaupun masih remaja namun kemampuan Saad untuk bertempur sangat luar biasa, banyak pasukan kafir yang tewas ditangan Saad. Bak singa mengamuk Saad mempora porandakan pertahanan pasukan kafir, hingga akhirnya sebilah anak panah menembus jantungnya dan gugurlah Saad dengan senyum kemenangan. Dan rosulullloh pun kembali mengutus sahabatnya untuk menyampaikan gugurnya Saad kerumah Nasibah . Wahai sahabat Rosul aku sudah tidak punya siapa siapa lagi , hanya tubuh renta ini yang aku miliki maka bawalah aku menemui Rosululoh untuk ikut berperang dengannya dengan lantang Nasibah mengutarakan Niatnya untuk berperang bersama Rosululloh. Menghadaplah Nasibah menemui Rosululloh untuk ikut angkat senjata bersamanya.” Wahai Nasibah belum waktunya perempuan untuk angkat senjata kata Rosululloh, untuk itu kau Rawatlah para prajurit yang terluka karena pahalanya sama dengan orang yang berperang.

Nasibah turut berjuang bersama pasukan muslimin dalam perang Uhud. Nasibah hanya membawa kantong air untuk memberi minum para pejuang serta perban untuk membalut luka mereka. Namun saat Nasibah melihat kemenangan kaum muslimin yang telah digenggam tiba tiba lepas karena banyak pasukan yang tidak menaati rasullulloh,Pasukan Rasululloh meninggalkan Bukit Uhud dan beberapa mereka mengumpulkan harta rampasan Perang dan Nasibah melihat orang orang meninggalkan rasululloh, maka Nasibahpun pun maju untuk membentengi rasullulloh dari serangan orang- orang kafir kafir. Ia berjuang begitu gigih demi melindungi Rosululloh SAW, dengan sebilah pedang Nasibah ikut berperang melindungi Rosululloh . Orang orang yang tadinya meninggalkan rosululloh tercengang ketika Rosulullloh di serang oleh pasukan kafir. Keadaan semakin kacau pasukan Rosululloh banyak yang gugur. Tangan Kanan Nasibah putus terhempas pedang kaum Kafir, namun tak mematahkan semangatnya untuk tetap berjuang membela agama Alloh. Dengan lengan yang putus Nasibah mencari Rosululloh dan merasa khawatir akan keselamatan Rosululloh dan hatinya galau takut Rosululloh Saw terluka, dan tiba tiba Pedang kaum kafir menebas lehernya robohlah tubuh Nasibah ketanah . dan seketika itu pula langit menjadi Gelap dan mendung . kedua pasukan yang saling bertempur terperangah melihat kejadian tersebut. Rasululloh saw pun bersabda” Kalian lihat langit tiba tiba mendung? itu adalah bayangan ribuan malaikat yang menyambut kedatangan arwah Nasibah Syahidah yang perkasa”. Subhahanalloh





Minggu, 15 Februari 2009

Habib Umar bin Abdurrahman Alathos

0 komentar
Kita tentu tidak asing lagi dengan Rotib Al athos yang selalu di baca baik itu di majlis-majlis ta’lim maupun di amalkan secara individu. Rotib AL athos adalah susunan dzikir yang disusun oleh Habib Umar bin Abdurrahman Alathos. Beliau adalah seorang ulama besar yang lahir di Hadro maut Yaman pada tahun 992 H atau 1572 M Di kota Isnat. Ayah beliau bernama Al habib Abdurrahman bin aqil dan Ibunya bernama syarifah Muznah binti Muhammad Al jufri. Karamah kewalian Habib Umar bin abdurrahman Al athos sudah nampak sejak beliau dalam kandungan ibunya ,janin tersebut bersin dan tentu ini adalah sesuatu diluar kebiasaan manusia pada umumnya dan hingga beliau mendapat gelar “Al athos { orang yang bersin }. Sejak kecil beliau sudah mengalami kebutaan namun tidak mengurangi semangat beliau dalam menuntut ilmu. Beliau belajar dari ayahnya dan ulama-ulama setempat lainnya seperti Syeck Umar bin isa,Syeck abu bakar bin salim dan Habib Husein bin syech abubakar bin salim.beliu juga membuka taklim dengan mengajarkan ilmu agama. Dakwahnya pun menyebar ke segenap penjuru Hadramaut.

Belakangan ia dikenal sebagai seorang sufi yang banyak menguasai ilmu lahir dan batin, pengayom anak yatim piatu, janda, dan fakir miskin. Siang mengajar, malamnya ia gunakan untuk melakukan riyadhah, beribadah, bermunajat kepada Allah SWT, dan sangat jarang tidur.
Sebagai ulama besar dan sufi, Habib Umar dikenal dengan beberapa karamahnya. Ia sangat termasyhur, bahkan sampai ke negari Cina. Suatu hari, salah seorang anak Habib Abdurrahman melawat ke Cina. Di sana ia bertemu seorang sufi yang memberi salam dan hormat, padahal ia tidak mengenalnya.
”Bagaimana engkau mengenalku, padahal kita belum pernah berjumpa?” tanyanya.
”Bagaimana aku tidak mengenal engkau? Ayahmu, Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthas, adalah guru kami, dan kami sangat menghormatinya. Habib Umar sering datang ke negeri kami dan ia sangat terkenal di negeri ini,” jawab sufi tersebut. Padahal jarak antara Hadramaut dan Cina sangat jauh, namun Habib Umar telah berdakwah sampai ke sana.
Syekh Muhammad Baqais, salah seorang muridnya, bercerita, ”Satu kali Habib Umar mendamaikan beberapa suku yang berperang sampai berkali-kali. Tapi, tetap saja ia tidak mendapatkan tanggapan baik. Karena itu beliau pun melemparkan biji tasbihnya kepada mereka. Dengan izin Allah biji tasbih itu menjadi ular. Barulah mereka sadar dan mohon maaf.”
Nama Habib Umar tak bisa dipisahkan dari karya agung yang diberinya judul ‘Azizul Manal wa Fathu Babil Wishal, alias “Anugerah nan Agung dan Pembuka Pintu Tujuan” – yang di belakang hari sangat terkenal sebagai Ratib Al-Atthas. Habib Umar sendiri berwasiat, “Rahasia dan hikmah telah kutitipkan di dalam ratib itu.”

Melindungi Kota
Menurut Habib Abdurrahman Al-Habsyi (Kwitang, Jakarta Pusat), Ratib Al-Aththas lebih tua dibanding Ratib Al-Haddad. Ratib Al-Haddad disusun pada 1071 H/1651 M oleh Habib Abdullah Al-Haddad, atau sekitar 350 tahun lalu, sedang Ratib Al-Atthas disusun jauh sebelumnya. Ada beberapa wirid atau doa yang tidak ada dalam Ratib Al-Atthas tapi terdapat dalam Ratib Al-Haddad, demikian pula sebaliknya. Namun, seperti ratib-ratib yang lain, keduanya tetap mengacu pada doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Ratib Al-Atthas biasa dibaca usai salat Magrib, tapi boleh juga dibaca setiap pagi, siang, atau tengah malam. Bisa dibaca sendiri atau secara berjemaah. Manfaat ratib ini sangat besar. Bahkan ada sebagian ulama yang mengatakan, dengan membaca Ratib Al-Atthas atau Ratib Al-Haddad setiap malam, Allah SWT akan menjaga dan memelihara seluruh penghuni kota tempat tinggal kita, menganugerahkan kesehatan, dan mengucurkan rezeki-Nya kepada segenap penduduk.
Dalam keadaan sangat khusus dan mendesak, ratib tersebut bisa dibaca tujuh hingga 41 kali berturut-turut. Pendapat ini mengacu pada beberapa hadis Rasulullah SAW tentang manfaat istigfar dan doa-doa lainnya. Sebab, dalam ratib-ratib tersebut antara lain terdapat selawat, tahlil, tasbih, tahmid, dan istigfar.
Begitu hebat fadilah atau keutamaan ratib-ratib itu, hingga Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Muhsin bin Husein Al-Atthas menyatakan bahwa mereka yang mengamalkan ratib tersebut tidak akan terluka jika pada suatu hari terpatuk ular. “Orang yang biasa mengamalkan ratib-ratib itu tidak akan merasa takut, ia akan selamat dari segala yang ditakuti,” katanya.
Betapa hormat para ulama kepada Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthas. Tergambar ketika suatu hari seorang ulama, Syekh Salim bin Ali, mengunjungi Imam Masjidilharam, Habib Muhammad bin Alwi Assegaf, dan menyampaikan salam dari Habib Umar. Seketika itu juga Habib Muhammad pun menundukan kepala sejenak, lalu katanya, ”Layaklah setiap orang menundukkan kepala kepada Habib Umar. Demi Allah, saya mendengar suara gemuruh di langit untuk menghormati beliau. Sementara di bawah langit ini tidak ada orang lebih utama daripada beliau.”
Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthas wafat pada 23 Rabiulakhir 1072 H/1652 M, dan jenazahnya dimakamkan di Hadramaut.

 sumber : http://ronny-sachrony.blogspot.com/2007/09/al-habib-umar-bin-abdurrahman-al-athos.html

Habib UMar bin Hafizd

0 komentar
Alhabib Umar bin Hafidz mengawali nasehat dengan mengucapkan syukur kepada Allah Swt atas berkumpulnya kita di tempat yang mulia untuk mengenang orang mulia dengan bacaan-bacaan yang mulia. Beliau mengingatkan agar kita yang hadir juga menghadirkan hati kita masing-masing di sini.

Alhabib Umar menceritakan keadaan para shohabat Rosulullah Muhammad Saw jaman dulu yang begitu indah, mereka mendengarkan dan menyimak apa yang diajarkan, apa yang disampaikan, apa yang diteladankan oleh Rosulullah Muhammad Saw kepada mereka.

Para shohabat mendengar, menyimak untuk kemudian dipahami dan diamalkan. Keadaan membuat mereka diridhoi oleh Allah Swt, mereka diridhoi oleh Allah Swt karena ketaatan mereka kepada Rosulullah Muhammad Saw. Barang siapa dikatakan taat kepada Allah Swt jikalau dia mentaati Rosulullah Muhammad Saw, dikatakan mentaati Rosulullah jikalau dia menjalankan sunnah-sunnah beliau Saw.

Apa yang dilakukan para shohabat berlangsung hingga Rosulullah Muhammad Saw wafat. Suatu ketika di saat sayid Abubakar sedang menyampaikan nasehat-nasehat beliau di hadapan banyak orang, ada orang yang begitu mendengarkan dan menyimak apa yang beliau sampaikan, maka sayid Abubakar berkata beginilah keadaan kami pada waktu mendengarkan nasehat Rosulullah Muhammad Saw.

Dengan mendengarkan dan menyimak apa yang disampaikan akan mendatangkan ridho Alah Swt. Lihatlah perang Badr! Pasukan Islam hanya sekitar 300 orang tapi menghadapi musuh yang jumlahnya jauh lebih banyak di atas mereka. Musuh yang sudah sangat siapa berperang, sedangkan pasukan Islam awal hanya bermaksud mencegat saja, bukan berperang, tapi mereka sanggup mengalahkan pasukan musuh dan mendapat kemenangan yang gemilang. Kemenangan itu mereka dapatkan karena mereka mentaati perintah Rosulullah Muhammad Saw, semua perintah Rosulullah Muhammad Saw mereka lakukan.

Sekarang coba lihat perang Uhud, pasukan Islam siap berperang tapi mereka mengalami banyak kerugian, pasukan banyak yang wafat bahkan Rosulullah Muhammad Saw pun ikut terluka karenanya. Kenapa, bukankah kali ini mereka sudah siap untuk berperang daripada perang Badr? Mereka mengalami banyak kerugian karena pasukan Islam tidak melakukan perintah Rosulullah Muhammad Saw, hanya satu perintah Rosulullah Muhammad Saw tidak mereka lakukan yaitu Rosulullah Muhammad Saw memerintahkan agar pasukan panah jangan turun dari gunung. Tapi pasukan panah Islam melihat pasukan musuh yang terlihat kalah, mereka mengira sudah menang sehingga mereka mengejar musuh ke bawah gunung. Ternyata ini jebakan sehingga pasukan Islam kalah. Lihatlah apa akibat tidak melakukan perintah Rosulullah Muhammad Saw, kita akan mengalami suatu kerugian yang sangat besar! Jangan katakan "Ah, hanya satu dari perintah Rosulullah Muhammad Saw yang tidak aku jalankan!", jangan katakan begitu! Meski satu perintah tidak kita lakukan tapi itu akan mengakibatkan kerugian besar bagi kita.

Instropeksi diri kita sendiri, perbaiki diri kita dulu, baru keluarga dan lingkungan kita! Lihat berapa banyak yang bermasiat kepada Allah Swt? Kalau kita mentaati Allah Swt maka Allah Swt akan menolong kita. Tidak cukup kita hanya berteriak-teriak saja, tapi perbaiki diri kita dulu. Keadaan di Palestine sekarang banyak yang terbunuh, jika niat mereka benar maka mereka mati dalam keadaan syahid. Mati syahid adalah mulia!

Yang perlu dikhawatirkan adalah keadaan orang Islam yang tidak melakukan atau meremehkan syari'at Islam, bukankah di sekitar kita sangat banyak orang Islam yang meremehkan sholat bahkan tidak sholat, sangat banyak orang Islam yang sholat Subuh-nya selalu saja terlambat dengan berbagai macam alasan mereka, sangat banyak orang Islam yang tidak mengeluarkan zakat, tidak melakukan puasa Romadhon dan lain sebagainya. Jika mereka ini mati, maka mereka akan mati dalam keadaan celaka karena tidak melakukan perintah Allah Swt dan Rosulullah Muhammad Saw!

Pertolongan dari Allah Swt itu berkat ketaatan kita kepada Allah Swt, musuh-musuh kita kalah karena mereka tidak taat kepada Allah Swt. Ada tiga hal yang diandalkan oleh musuh-musuh Islam, yaitu :
1. Harta, mereka terbuai dengan harta benda.
2. Teknologi, mereka terbuai dengan teknologi yang mereka punyai.
3. Bangunan, mereka terbuai dengan megahnya bangunan yang mereka bangun.

Mereka terbuai dengan ketiga hal tersebut dan mereka dengan berbagai cara menanamkan ini kepada umat Islam. Waspadalah! Padahal Rosulullah Muhammad Saw sudah mengingatkan kepada mereka agar tidak terbuai dengan hal-hal tersebut, tapi mereka tidak mentaatinya. Karena mereka tidak mentaati perintah Rosulullah Muhammad Saw, maka menjadi tidak bermanfaat apa yang mereka andalkan tersebut.

Ada orang yang dipahamkan oleh Allah Swt untuk mentaati perintah Rosulullah Muhammad Saw, tapi ada orang yang tidak dipahamkan oleh Allah Swt untuk mentaati perintah Rosulullah Muhammad Saw (jadi meski disampaikan tentang perintah-perintah Rosulullah Muhammad Saw, maka mereka tidak akan mentaatinya; sungguh celaka orang yang seperti ini!). Sebagaimana dikatakan oleh Alhabib Umar bin Hafidz bahwa orang yang berdzikir itu berarti mereka diijinkan oleh Allah Swt untuk berdzikir, sedangkan mereka yang tidak mau berdzikir maka mereka ini tidak diijinkan oleh Allah Swt untuk berdzikir. Jadi kita wajib bersyukur seandainya di saat ini kita masih mau untuk berdzikir dan mentaati perintah Rosulullah Muhammad Saw, karena Allah Swt mengijinkan kita untuk mengingat-Nya dan masih mengijinkan kita untuk mentaati perintah Rosulullah Muhammad Saw.

Rosulullah Muhammad Saw setiap malam menangis untuk umat beliau Saw, berdakwah untuk umat beliau Saw dan berkorban banyak untuk umat maka kita wajib mendengarkan dan menyimak apa yang beliau Saw sampaikan. Apa yang terjadi sekarang ini kembali kepada kita, maknanya adalah kapan kita kembali ke Allah Swt? Kapan kita kembali jalannya Allah Swt yang diajarkan oleh Rosulullah Muhammad Saw?

Taatlah kepada Alah Swt dan kepada Rosulullah Muhammad Saw agar Allah Swt menolong kita sebagaimana yang sudah terjadi di perang Badr.
untuk lebih jelasnya silahkan berkunjung ke : http://majlismajlas.blogspot.com

Para Ulama'

 

BERDOA DAN BERDAKWAH ADALAH TUGAS KAUM MUSLIMIN Copyright © 2008 Black Brown Pop Template by Ipiet's Blogger Template